"Cincinnya telah sampai ke jari manis gadis itu. garis senyumnya lebih lebar dari biasanya. Bahkan kerutan di keningnya mulai memudar," kata Ajeng. Inilah sulitnya berkomunikasi dengan Ajeng, dia tidak menjelaskan maksudnya, dia membiarkan kami menafsirkannya sendiri. Apa maksudnya seorang gadis dengan cincin di jari manis? Di tangan kiri atau kanan? Atau apa hubungannya dia, gadis itu dengan air mata semalam?
rrrrrrrrr. Ada email undangan pernikahan. Tampilannya penuh bunga dan ada gambar pita disana sini. Hal yang biasa selalu ada di undangan pernikaha. Inisialnya DD. Oh my god, Dimas Dinda. Dimas Wijaya kekasih Ajeng. Apa yang salah? Apa ini balasan yang pantas untuk Ajeng selama 2 tahun ini? Ajeng = korban, Dimas = terdakwa. Kalau aku menjadi Ajeng, aku akan membuang permen karet itu sebelum manisnya hilang. Menginjaknya, membiarkannya di dalam selokan.
~diMASAjeng~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar